Teh manis adalah minuman yang terbuat dari larutan teh yang diberi pemanis, biasanya gula tebu, sebelum minuman ini siap disajikan. Untuk konteks Indonesia, teh manis yang diberi es biasa disebut es teh. Es teh sangat jarang disajikan tanpa pemanis. Penambahan pemanis ke dalam air panas memungkinkan proses lepas-jenuh larutan, maksudnya larutan teh mampu melarutkan pemanis dalam kadar yang lebih besar dibandingkan ketika pada suhu dingin. Banyak rumah makan yang memberikan pilihan kepada pengunjung apakah teh yang disajikan akan disajikan panas atau dingin. Variasi rasa manis pada minuman yang khas ini sangat merakyat di Indonesia dan Amerika Serikat Selatan. Di Indonesia, selain disajikan menurut cara tradisional, teh manis juga banyak dikemas di dalam botol atau kotak. Beberapa merek teh manis dalam kemasan mulai menjamur sejak pertengahan tahun 2000-an, teh manis tersebut diberi perisa tambahan, semisal rasa buah, atau aroma cengkeh, melati, mawar, jeruk nipis, atau hanya diberi pemanis asli. Dua merek teh manis dalam kemasan di Indonesia yang cukup tua adalah teh botol dan teh kotak.
Meskipun telah lama disajikan secara turun temurun, resep tertulis paling kuno untuk pembuatan teh manis diterbitkan pada 1879 di sebuah buku resep komunitas yang disebut Housekeeping in Old Virginia karya Marion Cabell Tyree, yang lahir di Texas. Resep itu menggunakan teh hijau. Kenyataannya, banyak teh manis kala itu memang menggunakan teh hijau. Namun, selama Perang Dunia II, sumber utama teh hijau terputus hubungan dengan Amerika Serikat, akibatnya teh hijau digantikan oleh teh hitam yang didatangkan dari India yang pada itu masih dijajah Britania Raya. Di masa perang, orang Amerika semakin menyukai teh manis.[1]
Tidak ada komentar